11 Januari 2009 — Rachmat Hidayat A. Mengenal Layout Motherboard
Sebelum
merakit komputer, Anda harus mengenali layout motherboard terlebih
dahulu. Motherboard inilah yang menjadi media atau tempat berbagai
perangkat CPU. Kenalilah layout motherboard berkelas Pentium, sebagai
salah satu jenis motherboard yang banyak digunakan konsumen di
Indonesia saat ini. Berikut penjelasannya :
1. Slot Memori
Slot Memori digunakan
untuk meletakkan memori. Pada mumnya, motherboard memiliki dua tipe
slot memori, yaitu SIMM dan DIMM. Tipe slot SIMM terdiri dari 30 atau
72 pin, mendukung jenis FPM (Fast Page Mode) dan EDO (Extended Data
Out). Sedangkan tipe slot DIMM terdiri dari 168 pin, mendukung SDRAM
(Synchronous Dynamic RAM).
2. Chip Bios
Chip Bios adalah
chip yang mengandung program BIOS. Biasanya di permukaan chip dipasang
stiker yang menyatakan merek BIOS, seperti AMI BIOS atau Award BIOS,
Phoenix BIOS.
3. Chipset
Chipset adalah komponen
yang berfungsi mengatur aliran data antar komponen yang terpasang pada
motherboard. Ada beberapa chipset pada motherboard. Chipset yang sering
digunakan adalah “VIA”, “TXPro”, “Intel”, “VXPro,”, “SIS”, dan sebagainya. Untuk mengenali merek tersebut, bacalah tulisan yang dicantumkan di permukaan chip.
4. Socket
Socket adalah tempat memasang atau meletakkan prosesor pada motherboard. Setiap kelas prosesor membutuhkan jenis socket yang berbeda. Prosesor
kelas Pentium menggunakan socket 7/8, prosesor kelas Pentium II
menggunakan slot 1, prosesor kelas Pentium III menggunakan socket 370,
dan prosesor kelas Pentium 4 menggunakan socket 423 atau 478.
5. Konektor IDE
Konektor IDE berfungsi
menghubungkan motherboard dengan harddisk atau CD-ROM. Pada umumnya,
motherboard memiliki dua jenis konektor IDE, yaitu : Primary IDE, dan
Secondary IDE.
6. Konektor Pararel
Konektor
Parallel adalah konektor yang dapat digunakan bersama oleh perangkat
komputer. Seperti contoh konektor parallel dapat digunakan untuk
printer, dan dapat pula digunakan untuk modem. Pada umumnya,
motherboard memiliki satu konektor parallel, terdiri dari 26 pin.
7. Konektor FDD
Konektor FDD berfungsi menghubungkan motherboard dengan perangkat FDD (Floppy Disk Drive). Konektor ini mirip dengan konektor IDE, hanya konektor FDD terdiri dari 34 pin.
8. Konektor Power
Konektor power adalah bagian yang menghubungkan motherboard dengan power supply
komputer. Ada jenis motherboard hanya memiliki satu konektor power,
terdiri dari 12 pin (kaki) disebut konektor power AT. Konektor ini
digunakan untuk power supply jenis AT, memiliki jumlah konektor yang
sama yaitu 12 pin. Ada pula jenis motherboard lain yang memiliki dua
konektor power, yaitu konektor power AT, terdiri dari 12 pin dan
konektor power ATX, terdiri dari 20 pin. Konektor power ATX digunakan
untuk power supply jenis ATX, memiliki jumlah konektor yang sama, yaitu
20 pin. Pada umumnya motherboard model baru hanya memiliki satu
konektor power, yaitu konektor power ATX. Sebagaimana telah dijelaskan,
konektor power ini digunakan untuk casing atau power supply jenis ATX.
9. Keyboard Port
Keyboard
port berfungsi menghubungkan motherboard dengan keyboard. Setiap
motherboard, biasanya memiliki satu di antara dua jenis keyboard port,
yaitu Serial atau PS/2. Untuk menggunakan keyboard PS/2 pada port
serial dibutuhkan konverter atau penghubung keyboard.
10. Konektor Serial
Konektor
serial adalah konektor pada motherboard yang terdiri dari 10 pin. Pada
umumnya, motherboard memiliki dua konektor serial, yaitu serial 1
(COM1) dan serial 2 (COM2). Konektor serial 1 (COM1) digunakan untuk
mouse.
11. Slot PCI
Slot card PCI adalah slot pada moterboard yang digunakan untuk memasang card tambahan seperti VGA card, sound card berjenis PCI.
12. Slot EISA / ISA
Slot
card EISA/ISA slot pada moterboard yang digunakan untuk memasang card
tambahan seperti VGA card, sound card berjenis EISA/ISA. Beberapa tipe
slot EISA/ISA pada motherboard diantaranya : ISA 8 bit, ISA 16 bit,
EISA.
Selain
slot card PCI dan EISA/ISA, terdapat satu jenis slot yaitu slot AGP,
digunakan untuk card jenis AGP. Kinerja paling cepat ditunjukkan oleh
slot AGP, selanjutnya slot PCI Jan slot EISA. Sedangkan slot ISA
kinerjanya paling lambat.
13. Baterai
Baterai
berfungsi menjalankan RTC (Real Time Clock), juga nenjaga isi CMOS,
seperti password. Apabila Anda lupa iata kunci untuk password Anda,
cabutlah baterai tersebut, iemudian pasanglah kembali. Password Anda
akan hilang.
Pada motherboard baru terdapat layout tambahan yang perlu knda ketahui. Lihatlah gambar di bawah ini :
14. Port Mouse PS/2
Port
mouse PS/2 adalah port yang digunakan untuk mouse jenis PS/2. Port
mouse ini biasanya berdampingan dengan port keyboard. Anda dapat
membedakan kedua port tersebut dengan memperhatikan warna dari
masing-masing port. Port mouse PS/2 biasanya berwarna hijau, sedangkan
port keyboard PS/2 berwarna ungu.
15. Port Keyboard PS/2
Port keyboard PS/2 adalah port yang digunakan untuk keyboard jenis PS/2.
16. Port USB 0 & 1
Port
USB 0 & 1 adalah port yang menawarkan cara yang lebih baik untuk
menghubungkan perangkat USB seperti mouse, keyboard, printer, scanner,
kamera digital dengan komputer. Perangkat yang menggunakan port ini
mampu berkomunikasi lebih cepat dan dapat langsung dipasang tanpa harus
me-restart komputer.
17. COM 1&2
COM
1 & 2 sama dengan konektor serial seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya. Pada umumnya, motherboard memiliki dua konektor serial,
yaitu serial 1 (COM1) dan serial 2 (COM2). Conektor serial 1 (COM1)
digunakan untuk mouse.
18. Konektor Parallel
Konektor
parallel yaitu konektor yang dapat digunakan bersama oleh perangkat
komputer. Seperti contoh konektor parallel dapat digunakan untuk
printer, dan dapat pula digunakan untuk modem. Pada umumnya,
motherboard memiliki satu konektor parallel, terdiri dari 26 pin.
19. Speaker, Line In & Mic
Speaker, line in, dan mic adalah tiga buah port suara yang terintegrasi atau menyatu dengan motherboard.
20. Konektor Joystick
Konektor
joystick adalah konektor untuk memasang perangkat joystick. Perangkat
ini merupakan perangkat tambahan terutama digunakan untuk mendukung
berbagai permainan (game) pada komputer.
B. SETUP BIOS
BIOS (Basic Input Output System), adalah program yang berfungsi mengatur dan mengkonfigurasi sistem komputer, yang disimpan di dalam sebuah chip, disebut Chip BIOS. Berikut akan diurainkan leibh rinci beberapa tugas BIOS pada motherboard yaitu :
1. Mendeteksi dan melakukan konfigurasi perangkat-perangkat media penyimpanan standar yang biasanya dimiliki sebuah PC.
2. Melakukan Power On Self Test (POST) untuk mendeteksi, apakah perangkat-perangkat vital sudah terinstal dengan benar pada sistem PC.
3. Mendeteksi dan menentukan letak sistem operasi yang terpasang pada PC.
4. Melakukan pengaturan waktu secara real time. Waktu yang diatur pada BIOS ini nantinya juga akan digunakan pada sistem operasi.
5. Melakukan konfigurasi memori utama maupun memori cache yang terdapat pada sistem.
6. Mendeteksi dan melakukan pengaturan untuk port-port yang terpasang pada motherboard seperti PS/2, USB, port paralel, port serial dan lain-lian.
7. Melakukan seleksi dan pengaturan untuk fitur-fitur khusus yang ada pada motherboard seperti koreksi kesalahan memori, perlindungan antivurus, dan sebagainya.
8. Melakukan proteksi untuk keamanan PC.
Ada dua jenis chip BIOS yang banyak digunakan, yaitu Award BIOS dan AMI BIOS. Meskipun terdapat perbedaan menu setup
pada keduanya, akan tetapi sebagian besar memiliki fungsi yang hampir
sama. Anda dapat mempelajari salah satu dari kedunya, misalnya Award BIOS.
Masuk ke Award BIOS
Berikut penjelasan masuk ke Award BIOS:
1. Hidupkan komputer.
2. Tekanlah tombol Del berulang kali pada saat booting.
3. Muncul menu utama Award BIOS.
KETERANGAN
Menekan
tombol Del berulang kali untuk masuk ke Setup BIOS tidak mutlak berlaku
bagi setiap motherboard. Bahkan pada sebagian motherboard cara tersebut
tidak berhasil masuk ke Setup BIOS. Ada beberapa kemungkinan yang dapat
Anda lakukan selain menekan tombol Del, Lihatlah tabel berikut ini :
BIOS
_
|
TOMBOL
|
AMI BIOS
|
Del
|
AwardBIOS
|
Ctr1+A1t+E sc
|
Esc
|
|
Del
|
|
PhoenixBIOS
|
Ctrl+Alt+Esc
|
Ctr1+A1t+F 1
|
|
Ctrl+Alt+ S
|
|
Ctr1+Alt+Enter
|
|
Ctrl +Alt+ F 11
|
|
Ctr1+Alt+Ins
|
Menu Utama Award BIOS
1. Menu utama Award BIOS adalah sebagai berikut :
2. Standart CMOS Setup
Menu untuk mengatur konfigurasi standar setup BIOS, seperti mengatur tanggal, jam, harddisk, floppy disk, dan sebagainya.
· Date :
Diisi dengan tanggal, bulan clan tahun. Seting-lah field ini sesuai dengan tanggal, bulan dan tahun yang berlaku.Tekanlah tombol Page Up atau Page Down pada keyboard untuk setiap kali melakukan perubahan setting.
· Time
Diisi
dengan waktu (jam, menit dan detik). Seting-lah field ini sesuai waktu
yang berlaku. Usahakan setting waktu dilakukan dengan benar.
· Harddisk
Berisi
spesifikasi Type, Size, Cyls, Head, Landz, dan Sector harddisk. Di sini
Anda juga dapat mengkonfigurasi Mode harddisk. Konfigurasilah harddisk
menjadi LBA, Auto, atau yang lainnya sesuai spesifikasi harddisk yang
digunakan.
· Drive A, Drive B
Berisi tipe floppy disk drive yang terpasang pada komputer. Settinglah floppy disk drive pada field ini sesuai tipe yang digunakan. Atau, pilihlah “None” jika floppy disk drive tidak dipasang.
· Video
Berisi
tipe kartu grafis yang digunakan komputer. Pilihan yang diberikan
biasanya “EGA/VGA. Pilihan lain yaitu : CGAA40, CGA80 atau MONO. Pilihlah salah satu type sesuai jenis kartu grafis yang digunakan.
· Halt On
Berisikan
perintah yang dilakukan komputer termasuk menentukan waktu komputer
berhenti bekerja (halt). Pilihlah “All Errors” sehingga komputer akan
berhenti bekerja (halt) ketika terjadi kesalahan pada sistem.
3. BIOS Features Setup
Menu
untuk mengatur konfigurasi fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh
BIOS, seperti : mencegah virus, menentukan awal booting, mempercepat
booting, dan sebagainya.
Gambar BIOS Features Setup
· Virus Warning
Berfungsi mendeteksi dan mencegah penyebaran virus. Pada bagian ini pilihlah “disabled”.
· CPU Internal Cache
Berfungsi mengaktifkan dan menonaktifkan (enable/disable) CPU Internal Cache (cache-memory level 1) yang ada pada prosesor sebagai penampung data sementara akan diolah oleh prosesor. Pada bagian ini pilihlah “enabled”.
· External Cache
Berfungsi meningkatkan performa sistem. Pada bagian ini pilihan “enabled”. Dengan pilihan tersebut sistem akan menggunakan cache memory lain yang ada pada sistem untuk menampung sementara data yang akan diproses oleh prosesor.
· Quick Power On Self Test
Berfungsi memeriksa komponen-komponen komputer pada saat melakukan cold boot. Apabila memilih “disabled”, komputer akan melakukan proses lebih lama, seperti memeriksa memori hingga tiga kali. Pilihlah “enabled”, agar komputer melakukan proses lebih singkat dan cepat.
· Boot Sequence
Berfungsi menentukan urutan proses booting. Pilihlah “C Only”. agar
komputer melakukan booting hanya dari harddisk. Jika urutan booting
dimulai dari floppy disk drive, ubahlah menjadi “A<C<SCSI”.
· Swap Floppy Drive
Berfungsi
menukar posisi drive A dan drive B. Jika memilih “enabled”, drive A
akan menjadi drive B, demikian sebaliknya. Apabila komputer hanya
memiliki drive A, pilihlah “disabled” sebagai pilihan yang lebih aman.
· Boot Up Floppy Seek
Berfungsi mengetahui jenis track yang digunakan oleh disk drive. Pilihlah “disabled” untuk mempercepat booting.
· Boot Up Numlock Status
Berfungsi
mengaktifkan tombol numlock pada saat komputer boot. Pilihlah, “on”
agar BIOS mengaktifkan fungsi numlock extended At-keyboard pada saat
booting. Anda juga dapat memilih “off”.
· Boot Up System Speed
Berfungsi menentukan keadaan komputer pada saat boot up. Pilihlah “high”, agar komputer melakukan proses lebih cepat.
· Security Option
Berfungsi menentukan kapan password akan diaktifkan. Jika memilih “setup”, komputer akan meminta password pada saat BIOS-setup dijalankan. Dan jika memilih “System”, komputer
akan meminta password pada setiap kali komputer melakukan booting.
Konfigurasilah security option sesuai kebutuhan Anda.
· OS Selector for Dram > 64 MB
Berfungsi
menentukan konfigurasi kapasitas memori yang digunakan. Jika
menggunakan memori lebih dari 64 MB, pilihlah “OS2″. Jika menggunakan
memori lebih kecil dari 64 MB, pilihlah “Non-OS2″.
4. Chipset Feature Setup
Menu
untuk mengatur konfigurasi fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh
chipset, misalnya timing memori. Fasilitas ini berpengaruh pada kinerja
komputer secara keseluruhan.
5. Power Management Setup
Menu untuk mengatur kinerja perangkat-perangkat sehingga memungkinkan untuk menghemat energi komputer.
· HDD Power Down
Berfungsi mengatur kinerja harddisk. Pilihlah “Enabled” agar harddisk akan dimatikan secara otomatis dalam selang waktu tertentu. Atau pilihlah “Disabled” agar harddisk terus aktif (tidak dimatikan) baik pada saat melakukan atau tidak melakukan suatu aktivitas pekerjaan.
· VGA Active Monitor
Berfungsi mengatur kinerja harddisk. Pilihlah “Enabled” agar monitor akan dimatikan secara otomatis jika dalam selang waktu tertentu. Atau pilihlah “Disabled” agar monitor terus aktif (tidak dimatikan) baik pada saat melakukan atau tidak melakukan suatu aktivitas pekerjaan.
6. PNP/PCI Configuration
Menu untuk konfigurasi perangkat-perangkat dan PCI, seperti alokasi IRQ.
7. Integrated Pheriperals
Menu
untuk mengkonfigurasikan fasilitas-fasliitas yang berhubungan dengan
perangkat terhubung dengan motherboard seperti harddisk controller,
floppy disk controller, serial dan parallel port meliputi konfigurasi
port dan IRQ. Non aktifkan yang tidak dibutuhkan untuk membebaskan IRQ.
8. Load Setup Defaults
Menu
untuk meningkatkan kinerja komputer secara instant. Apabila komputer
berjalan stabil dengan setting ini, Anda dapat melakukan konfigurasi
setting tambahan.
9. Supervisor Password
Menu
untuk membuat password supervisor, password ini berlaku untuk proses
booting dan proses konfigurasi setup BIOS. Dengan kata lain, setiap
orang tidak dapat mengaktifkan sistem operasi memasuki dan melakukan
perubahan setup jika tidak dapat melewati password yang ini.
melindunginya. Buatlah password supervisor atau abaikan jika dirasa
tidak perlu.
10. User Password
Menu
untuk membuat password user, password ini hanya berlaku untuk proses
booting saja dan tidak bisa digunakan untuk mengubah konfigurasi setup
BIOS. Dengan kata lain, sistem operasi tidak akan diaktifkan selama
pengguna tidak melewati password akan tetapi dapat melakukan perubahan
konfigurasi setup. Buatlah password user atau abaikan jika dirasa tidak
perlu.
11. IDE HDD Auto Detiction
Menu
untuk mendeteksi parameter-parameter harddisk yang dikenali komputer,
seperti Type, Size, Cyls, Sector, Mode, dan sebagainya. Gunakanlah
setting “Yes” untuk port yang aktif, dan settinglah “No” untuk port
yang tidak digunakan.
12. HDD Low Level Format
Menu untuk melakukan proses format harddisk. Tidak semua komputer memiliki BIOS dengan fasilitas ini.
13. Save & Exit Setup
Menu untuk menyimpan berbagai kemungkinan perubahan konfigurasi setup dan keluar dari setup BIOS.
14. Exit Without Saving
Menu untuk mengabaikan berbagai kemungkinan perubahan konfigurasi setup dan keluar dari setup BIOS.